Sunday, July 20, 2014

Pengampunan

Ketika.. hatiku telah disakiti..
Ajarku memberi hati mengampuni.

Ketika... hidupku telah dihakimi..
Ajarku memberi hati mengasihi..

Bapa, ampuni bila kami, tak mampu mengampuni
yang bersalah terhadap kami.

Seperti hati Bapa mengampuni, mengasihi tiada pamrih....

Bersaksi - jangan malu, jangan takut!

 

Setelah dari SPK - CG, sungguh sangat luar biasa. Aku mengalami apa yang disebut dengan revolusi mental!
Kenapa? Karena banyak sekali hal hal yang diubahkan. Luar biasa.
Aku setuju, menurutku, muzizat terbesar Tuhan adalah ketika Tuhan ubah seseorang. Karena mengubah sesorang itu adalah hal yang mustahil.
Aku merasa sangat diubahkan, aku mengalami yang namanya pemulihan.
Luar biasa bagaimana Tuhan begitu mengingini aku pulih. Begitu cinta padaku supaya aku pulih dan dapat menghadapi hidup masa depan, hari hari yang akan datang dengan baik bersamaNya.

Ketika hari minggu kemarin ditantang untuk bersaksi mengenai apa yang didapatkan dari CG, aduh aku enggan sekali. Walaupun ada suara dalam hati berkata, ayo kamu maju. Juga pembinaku yang semangat mendukung aku untuk naik ke atas panggung.
Tapi logika ku jalan (lagi lagi susah sekali menerapkan "percaya sepenuh hati"), aduh malu banget mau mengatakan tentang kekurangan kita, juga malu karena aku begitu gendut di depan atas panggung, takut kalau kesaksian aku dianggap biasa aja, gak kena, gak nendang, gak impactful, gak penting, gak asik, gak seru.

Pembinaku berulang ulang katakan, mari permalukan iblis. Mari kalahkan iblis. Iblis dikalahkan oleh Darah Yesus dan Kesaksian kita, so ayo bersaksi, kata pembinaku.

Akhirnya majulah aku ditemani pembinaku. Sepanjang di depan, pembinaku berdoa supaya aku mampu. Karena rasanya aku dah mau turun panggung, apalagi mendengar kesaksian orang orang sebelum aku luar biasa bagaimana hidup mereka mengalami perubahan. Aku makin gentar, pengen turun panggung banget. Tapi pembinaku menahanku dan mendoakanku.

Tiba giliranku, aku pun berkata singkat dan padat, ternyata tidak juga tercekat dan hancur, lumayanlah untuk pemula :)

Saat duduk kembali, langsung teman sekomsel berkata "duh, joice, sama banget sama aku, kalau orang dah ngomong 1 kata, aku dah sebel banget deh bete dan cemberut hehehe".

Wah aku kaget sekali... Ternyata kesaksian pendek dan tak 'hebat' (dalam ukuranku) itu ada yang dengar dan merasakan juga. Tuhan memberikan konfirmasinya kepadaku.

Aku tersenyum, ternyata memang tidak boleh malu dan takut, dan aku bersyukur Roh Kudus gerakkan teman sekomsel ku itu untuk memberi respons yang tepat, sehingga aku sangat dikuatkan.
Luar biasa bagaimana Roh Kudus bekerja.

Hari ini, 21 Juli 2014,
Aku belajar dari 4, tentang penghalang karunia rohani bekerja. 2 Tim 1 : 6-8
Termasuk di dalamnya bagaimana paulus mengingatkan timotius yang sering takut dan malu untuk bersaksi. Waduh, aku langsung seperti ditepok jidatnya.
Ternyata itu bukan roh dari Tuhan, roh takut dan malu.

Aku mau ambil keputusan untuk tidak lagi malu dan takut bersaksi. Karena itu adalah gaya hidup Yesus, yang harus aku teladani. Gloria in exelcis deo.

Hati seperti apa yang harus kita punyai?

 Natal adalah saat yang tepat untuk kita melakukan refleksi diri, merenungkan, apa yang telah kita lakukan setahun itu dan bagaimana kira-ki...