Renunganku 26 Januari 2015.
Ibrani 11:27
Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan.
Ayat ini menarik sekali direnungkan. Musa beriman.
Dia mendengar perintah Tuhan, taat dan bertahan. Kedengaran sangat gak logis. Karena bagi orang Israel lain, mungkin saja dong mereka berpikir, siapa elu Musa - sok sok denger suara Tuhan, wong kamu aja kelamaan tumbuh di istana raja firaun. Bagi dia sendiri, kujamin berat dia rasa untuk melawan kekuatan yang dia tau pasti memang kuat karena dia juga merupakan salah satu abdi kekuatan itu dulunya. Dan melawannya adalah ketololan.
Dihujat, dihina, dianggap bego, dianggap gila, toh dia bertahan sama seperti melihat apa yang tidak kelihatan. Dia berpegang pada sesuatu. Yang tidak kelihatan mata pula euy.
Aplikasinya sangat kentara di jaman sekarang sebenarnya, mirip dengan integritas, tapi integritas karena berpegang pada FirmanNya, pada kebenaran.
Siapa bilang kebenaran masuk akal???
Coba cek, dimana ada bagian yg bilang mengikuti kehendak Tuhan itu logis dan gampang dilihat kasat mata... dari perjanjian lama hingga baru, kisahnya hanya akan bergeming kalau kita beriman.
Mulai dari mengasihi (beri pipi kirilah, mengampuni 7 x 70 x lah dlm sehari, memberkati musuh), rendah hati (serendah doulos), lemah lembut, sukacita dalm kesesakan lah, dsb. Kalau gak karena kita beriman bahwa melakukan FirmanNya / kehendakNya adalah makanan kita, dan menyenangkan hati Tuhan, kurasa gak akan kita bertahan.
So, mari kita beriman! (Itu masalah keputusan).
Gbu!